Udah pernah baca buku ESQ Ary Ginanjar? atau malah ikut pelatihan? udah.. yang pernah lihat videonya ? kebanyakan yang haus ama motivasi pasti gak asing lagi..
Itu tuh yang Emotial and Spiritual Quotient
Sebenernya nie udah lama banget sie.. tapi aku yakin gak ada salahnya kita ingat ingat lagi sapa tau udah pada lupa amalkan, atau ada yang belum baca / nonton biar ntar tertarik buat dapat pencerahan ( cie.. )
Pertama tama dikenalkan akan EQ ( Emotional Quotient )
Bahwa kecerdasan Intelektual hanya 6% dan maksimum 20% yang membawa keberhasilan dalam kehidupan.
Kemampuan mengendalikan emosi membuat orang lebih sukses..
Kemampuan menguasai diri agar tetap bis mengambil keputusan yang terbaik..
Atau bang Ary ( halah sekarang panggil bang !! ) pengen bilang kita gak usah belajar aja ya... toh ntar intelektual kita gak kepake...
Bukan gitu dab.. Yang namanya orang punya emotional quotient pasti emosinya udah matang...
contoh kecil tapi besar impactnya.. dari ilmu yang kita pelajari udah berapa yang kita amalkan? udah berapa yang kita gunakan secara REAL dalam kehidupan kita?
Apa yang menyebabkan kita gak mempraktekkan ilmu yang sebenarnya kita punya? Emosional / psikis kita...
Satu kata mutiara dari temen yang sangat memotivasi saya ( hubungan antara intelektual dengan emotional ) " Seberapa besar kepercayaan dirimu sebesar itulah kapasitasmu "
analoginya kapasitas di sini adalah intelktual dan kepercayaan diri adalah emosional.. implementasinya.. setinggi apapun ilmu kamu kalo gak pernah kamu gunakan hanya gara gara gak PEDE??? bakal useless!!
Mending punya ilmu 6% tapi PD 94 %.. daripada intelektual 100% tapi PD 0% ??? itu yang bikin orang sukses !!! ^_^
Sekarang bayangkan lagi.. kita udah punya 100% kecerdasan intelektual, 100 % kecerdasan spiritual.. udah sukses luar biasa.. kaya raya, mobil 100 ( ato punya pabrik mobil sekalian)
Sudah kaya raya tapi pada akhirnya loncat dari gedung
Presiden Hyundai ( yang gak cuman punya mobil banyak, tapi malah punya pabriknya !!! ) mati bunuh diri
emotional tidak bisa bikin orang bahagia, intelektual tidak bisa menjanjikan kebahagiaan
Untuk apa saya hidup, untuk apa ?
Dan ternyata 1 hal yang kurang dari diri mereka, mereka tidak mempunyai Kecerdasan Spiritual ( SQ ) Spiritual Quotient
Kecerdasan spiritual adalah alat untuk mencapai sukses!!
Spiritual lekat dengan istilah sufi...
Di abad 21 anda tidak akan menemukan kebanyakan lagi kaum sufi di tempat tempat peribadatan namun anda akan menemukan mereka di perusahaan perusahaan, korporasi korporasi
Apa itu mysticus Coorporate > Semacam sufi, apa itu sufi > orang yang memiliki ilmu spiritualitas, apa itu spiritualitas > nilai nilai luhur
Mereka tidak hanya bicara namun, Mereka mempraktekan nilai nilai spiritualitas di dalam perusahaan.
Kebanyakan orang yang sukses luar biasa yang mempunyai perusahaan raksasa, tidak berorientasi pada kekayaan..
Tidak seperti yang beberapa dari kita bayangkan mereka yang rakus akan harta, justru mereka yang mengamalkan ilmu ilmu spiritualitas hingga akhirnya mereka bisa sukses..
Jadi sekarang mengerti kan teman2?? ntar kalo ada kesempatan tak posting lebih dalam tentang sufi.. ^_^
ESQ
Sufistik
Alasan kenapa saya tertarik dalam mengangkat tema ini dalam postingan saya adalah gak lain gak bukan karena ketertarikan saya pada penjelasan yang terdapat dalam ESQ Ary Ginanjar bahwa pada jaman sekarang sufi sufi tidak lagi (mungkin lebih tepat tidak hanya) ditemukan di tempat tempat ibadah namun di korporasi korporasi modern di belakang meja meja perusahaan.
Sejalan dengan pandangan tersebut mungkin ada beberapa nama terbayang di bayangan kita, para tokoh tokoh agama yang lancar dan sukses dalam berbisnis atau para pengusaha yang sering juga mengisi ceramah ceramah di masjid dan menjadi tokoh masyarakat di bidang agama.
Memang hal seperti itu sudah seharusnya terjadi. Jangan pernah memandang urusan agama terpisah dengan duniawi. Dan para sufi sufi modern tadi telah mengimplementasikan dalam kehidupannya.
Lalu apa dan bagaimana sih para sufi itu?
Sebenarnya istilah sufi biasanya digunakan di kalangan Barat sedang kalangan timur biasa mengunakan istilah tasawuf. Namun baik sufi dan taswuf sama sama mempunyai pengertian yang sama : mistikisme di dalam komunitas Islam.
Tujuan kaum sufi adalah mendapatkan kebersihan lahir dan batin yang diarahkan menuju magfiroh da ridlo Illahi. di lingkungan pesantren dikenal dengan nama kaum mutashawwiffin. Yaitu orang orang yang mengajarkan ilmu tasawuf, mengamalkan dengan mempraktekkan dalam kehidupan yang mendekatkan kepada Allah SWT.Melalui zuhud, zikir dan muraqabah.
Zuhud, adalah suatu sikap untuk tidak tergoda persoalan duniawi. bagi kalangan sufi hal hal duniawi adalah penggoda yang bisa memalingkan manusia dari Al Khaliq.
Mungkin dari sini kita bisa menganalisa beberapa hal. Bagaimana mungkin para eksekutif perusahaan yang akan sangat dekat dengan duniawi bisa mengamalkan ilmu zuhud.
Mungkin ini juga mengapa ada istilah sufi konvensional dan sufi modern. Ini juga yang dianggap menarik dan mengapa juga Ary Ginanjar menjelaskan tentang sufi yang tidak lagi ditemukan di lingkungan tempat peribadatan, namun lebih banyak ditemukan di perusahaan.
Karena mereka (sufi modern) adalah orang yang dianggap oleh kebanyakan orang pantas di jadikan contoh. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu tasawuf dengan dakwah dakwah namun implemntasi mereka secara nyata juga dianggap dakwah secara tidak langsung oleh kebanyakan orang. Bagaimana mereka bersikap, kembali ke bagaimana ESQ berperan dalam bisnis mereka.
Zikir, mempunyai pengertian mengingat Allah. Dengan cara menyebutnya berulang ulang
Bisa pula dengan menyebut asma asma Allah (Asmaul Husna)
Adapun Muraqabah mempunyai pengertian sebagai pengawasan. Artinya tidak seorangpun bisa lepas dari pengawasan Allah.
nah sekarang udah tau kan apa artinya sufi dan gimana mencoba jadi sufi. Kesuksesan Dunia Akhirat adalah tujuan hidup kita. Ayo Semangat Teman!!!