Akhirnya Punya Juga.. ( cuma "punya" gak cukup bikin puas deh kayaknya )


Mungkin bukan cuma saya yang iseng iseng mengecek (nama anda).com di browser. Cukup bangga dan puas ketika mengetahui nama kita masih available dalam artian belum terpakai orang lain. ( at least bukan nama pasaran ). Kebangaan tersendiri bisa punya website personal tanpa embel embel jasa hosting pihak ketiga macam .blogspot, dan .wordpress, dll. Walaupun pada akhirnya bingung mau diisi apa? ;p. Jadilah http://cendhika.com tampilan coming soon ... Pertanyaannya.. Sampai kapan?? heheh nantikan saja.. :) NB: Thanks buat Pak Jaeni.. Nice partnership sir ^_^

[+/-] Selengkapnya...

The Half Messy Vector Skill Achievement

Sebelum berkutat dengan kesibukan baru hobi saya adalah mengkoleksi gambar gambar keren dari internet ( apalagi kalau bukan untuk stay inspired.. ) .. adalah mac56 dengan style vector khasnya yang membuat saya mengkoleksi hampir seluruh hasil karyanya di drive komputer saya.

Sejak saat itulah saya mulai menyukai vector style. Hobi mengkoleksi gambar mulai bertambah dengan semakin bertambah kekaguman saya akan gambar gambar vector "messy style". Penggunaan obyek obyek vector secara massal yang membuat gambar terlihat rumit hanya dengan kombinasi monochrome. Bertambahlah daftar "wishlist" di folder komputer saya..  Berikut salah satunya..

yang belakangan ini saya ketahui artist yang membuat bernama Steven Dunn a.k.a Cham000

Inilah yang juga menginspirasi saya dalam karya yang saya buat untuk Fakultas Industri Ahmad Dahlan. Dengan memanfaatkan stock 1*, stock 2* dan stock 3*, jadilah gambar berikut


Untung ada yang pesen.. Jadi punya karya deh.. hehehe

download : http://chend.deviantart.com/art/Kunjungan-Industri-UAD-127368802

(*stock masih dicarikan link asli-nya lagi.. )

[+/-] Selengkapnya...

Pengalaman Pertama di STARBUCKS



Diajak keluar dengan atasan yang kooperatif membuat saya mempunyai inisiatif untuk mencoba hal hal baru yang sebelumnya saya ragu untuk melakukannya. Sebut saja "ngopi" di STARBUCKS.Image kedai kopi yang mendunia membuat kesan pertama adalah "mahal".Tapi berhubung usulan saya diterima.. jadi ya. lanjut saja.. ;p


Ternyata setelah saya pesan.. hal yang saya dapatkan tidak haya "mahal" tapi menjadi "sangat mahal" untuk ukuran kopi yang ( menurut saya ) "aneh". Entah karena saya memang tidak biasa ngopi atau ngopi di "mall". Namun saya semakin yakin ketika atasan saya meng"iya"kan akan rasanya.

Bermula ketika saya bingung memilih menu yang terpampang rapi dengan harga yang "implisit".Akhirnya saya putuskan untuk mengeluarkan kata " yang ringan saja mbak.. ".

Namun apa yang saya dan atasan saya dapatkan sungguh di luar dugaan.. satu mug besar kopi berbusa yang kemudian saya ketahui bernama Cappuccino ( Like a latte, only much more foam; normally half milk half foam, unless "wet" or "dry" is specified (see below). This is also not sweetened, and an "iced cappuccino" doesn't really exist at Starbucks. Since iced drinks are made without foam, an iced cappuccino is the same as an iced latte. ) yang sangat kental dan pahitnya bukan main.

Jadi gak enak sama atasan. Udah beliau juga gak habis. Mana baru bilang kalo gak suka minuman kental. Padahal sebelumnya juga ngambil roti 17ribu-an di tempat yang sama. Hehehe.. STARBUCKS.. kapan ya kesana lagi ( lhoh???)

[+/-] Selengkapnya...